Jumat, 06 Juli 2012
Minggu, 13 Mei 2012
Perbedaan PSAK dengan IFRS
1. PSAK
- History cost, Nilai berdasarkan nilai buku saat pertama kali membeli suatu barang
- Rule-based, Mengacu pada aturan baku
- Internal tidak sama dengan External
2. IFRS
- Fair Value, Nilai berdasarkan harga pasar (nilai wajar)
- Principle-based, Lebih mengacu pada situasi dan kondisi transaksi
- Internal = External
- History cost, Nilai berdasarkan nilai buku saat pertama kali membeli suatu barang
- Rule-based, Mengacu pada aturan baku
- Internal tidak sama dengan External
2. IFRS
- Fair Value, Nilai berdasarkan harga pasar (nilai wajar)
- Principle-based, Lebih mengacu pada situasi dan kondisi transaksi
- Internal = External
Kamis, 03 Mei 2012
Tingkatan Inflasi
1. Inflasi ringan (di bawah 10% setahun)
2. Inflasi sedang (antara 10 - 30% setahun)
2. Inflasi sedang (antara 10 - 30% setahun)
3. Inflasi berat (antara 30 - 100% setahun)
4. Hiperinflasi (di atas 100% setahun)
Sabtu, 28 April 2012
Minggu, 22 April 2012
Jumat, 13 April 2012
Inflation formula
Cara menghitung inflasi :
Rumus : ( IHKt 1 – IHKt -1 x 100 )
IHKt -1
IHKt -1
Keterangan :
- IHKt 1 =
Indeks Harga Konsumen tahun berjalan
- IHKt -1 = Indeks Harga Konsumen tahun sebelum nya
- IHKt -1 = Indeks Harga Konsumen tahun sebelum nya
Rabu, 04 April 2012
Transaksi metode periodik dan perpetual
Dalam menjurnal transaksi – transaksi yang ada, kedua metode
ini memiliki beberapa perbedaan. Umum nya, kalau Perpetual , untuk transaksi
barang dagang memakai akun merchandise inventory, sedangkan periodic memakai
akun biasanya, seperti purchase, sales, etc.
Contoh soal :
June 5. Purchased
Rp.30.000.000 of
merchandise on account, ter
ms 2/10, n/30
8. Returned merchandise perc
hased on account on June 5,
Rp. 500.000
15. Paid for purchase of June
5, less return of Rp 500.00
0 and discount of Rp 590.0
00
18. Sold merchandise on accou
nt, Rp 12.500.000, 1/10, n /
30. The cost of merchandis
e sold was Rp 9000.000
21. Received merchandise retu
rned on account, Rp 4000.
000. COMS was Rp 2800.0
00
22. Purchased merchandise Rp.
15.000.000, terms FOB shi
pping point, 2/15 , n/30, wi
th with prepaid transportati
on charges of Rp 750.000
added to invoice
28. Received Rp 8.415.000 as
payment on account from J
une 18 sale less return of j
une 21 and less discount of
Rp 85.000
29. Received Rp 19.600.000
from cash sales. COMS
Rp 13.800.000
merchandise on account, ter
ms 2/10, n/30
8. Returned merchandise perc
hased on account on June 5,
Rp. 500.000
15. Paid for purchase of June
5, less return of Rp 500.00
0 and discount of Rp 590.0
00
18. Sold merchandise on accou
nt, Rp 12.500.000, 1/10, n /
30. The cost of merchandis
e sold was Rp 9000.000
21. Received merchandise retu
rned on account, Rp 4000.
000. COMS was Rp 2800.0
00
22. Purchased merchandise Rp.
15.000.000, terms FOB shi
pping point, 2/15 , n/30, wi
th with prepaid transportati
on charges of Rp 750.000
added to invoice
28. Received Rp 8.415.000 as
payment on account from J
une 18 sale less return of j
une 21 and less discount of
Rp 85.000
29. Received Rp 19.600.000
from cash sales. COMS
Rp 13.800.000
Jawaban :
Senin, 26 Maret 2012
Periodic Inventory System
Sistem pencatatan barang dagang menggunakan sistem periodic
berbeda dengan perpetual. Kalau dengan sistem ini, pimpinan perusahaan dapat
mengecek barang hanya pada saat – saat tertentu saja, seperti akhir bulan.
Karena pencatatan dilakukan per periode.
Jadi sedikit menyulitkan untuk mengambil keputusan dalam membeli barang.
Contoh Soal :
Jan 1
Inventory : 100 at 20.000 = 2.000.000
10 Purchase : 80 at 21.000 = 1.680.000
30 Purchase : 100 at 22.000 = 2.200.000
10 Purchase : 80 at 21.000 = 1.680.000
30 Purchase : 100 at 22.000 = 2.200.000
= 5.880.000
Diasumsikan barang yang tersisa pada akhir periode ada 150.
Pemecahan :
1. FIFO
100 units at 20.000 = 2.000.000
50 units at 21.000 = 1.050.000
50 units at 21.000 = 1.050.000
Ending inventory =
3.050.000
2. LIFO
100 units at 22.000 = 2.200.000
50 units at 21.000 = 1.050.000
50 units at 21.000 = 1.050.000
Ending inventory =
3.250.000
3. Average
5.880.000 : 280 = 21.000
Ending inventory =
150 x 21.000 = 3.150.000
Cara mencari COMS :
Cost Of Merchandise available for sale – Ending inventory
Example :
5.880.000 – 3.050.000 = 2.830.000
Jumat, 23 Maret 2012
Perpetual Inventory System
Sistem pencatatan barang dagang menggunakan sistem perpetual
berbeda dengan periodic. Kalau dengan sistem ini, pimpinan perusahaan dapat
mengecek stock barang setiap saat karena semua transaksi barang dagang dicatat
dan diakumulasi pada hari itu juga. Jadi memudahkan untuk mengambil keputusan
dalam membeli barang.
Contoh Soal :
Item Unit Cost
Jan 1 Inventory 100 20000
4 Sale 70
10 Purchase 80 21000
22 Sale 40
28 Sale 20
30 Purchase 100 22000
4 Sale 70
10 Purchase 80 21000
22 Sale 40
28 Sale 20
30 Purchase 100 22000
Berikut adalah metode pencatatannya :
1 . FIFO ( First In First Out )
Yaitu metode yang menggunakan cara mencatat yang pertama
dibeli, itulah barang yang pertama dijual. Jadi barang yang dijual selalu barang baru.
2. LIFO ( Last In First Out )
Yaitu metode yang menggunakan cara mencatat yang terakhir
dibeli, itulah barang yang pertama dijual.
3. Average
Yaitu metode yang menggunakan nilai rata – rata barang
antara barang yang sudah tersedia digudang dengan barang yang baru dibeli. Jadi
harga jual nya berbeda – beda. Tergantung seberapa besar perubahan harga saat
membeli barang yang baru
Cara menghitung Average :
(nilai barang stock + nilai barang baru ) : (jumlah barang
stock + jumlah barang baru )
Senin, 19 Maret 2012
Metode Pencatatan Persediaan
1 . FIFO Method (First In First Out)
Ialah metode pencatatan pemasukan dan pengeluaran barang
yang memakai sistem, yang pertama masuk itu lah yang pertama keluar. Jadi
barang yang dijual ialah barang yang masih baru.
2. LIFO Method (Last In First Out)
Ialah metode pencatatan pemasukan dan pengeluaran barang
yang memakai sistem, yang terakhir masuk itulah yang pertama keluar. Jadi
barang yang dijual adalah barang lama.
3. Average Cost Method
Ialah metode pencatatan pemasukan dan pengeluaran barang
yang memakai sitem, rata – rata antara barang yang baru masuk dengan yang sudah
di stock.
Sabtu, 17 Maret 2012
Ketentuan pencatatan transportasi
1. FOB Destination Point
Beban angkut atas pembelian barang yang dilakukan oleh
konsumen menjadi tanggung jawab penjual. Penjual bertanggung jawab sampai
barang tersebut sampai digudang si pembeli. Jika barang rusak, maka yang
mengganti adalah penjual.
2. FOB Shipping Point
Beban angkut atas pembelian yang dilakukan oleh konsumen
menjadi tanggung jawab konsumen itu sendiri. Jadi pembeli membayar kepada
penjual. Pembeli bertanggung jawab
sendiri atas barang nya. Jika barang rusak itu adalah tanggung jawab pembeli.
Senin, 12 Maret 2012
Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang
Laporan laba/rugi pada perusahaan dagang berbeda dengan
perusahaan jasa. Untuk perusahaan dagang, laporan lebih rumit dari perusahaan
jasa. Laporan laba/rugi diperusahaan dagang memakai multiple-step income
statement.
Akun – akun tambahan yang dimasukkan ke laporan laba/rugi
ini, yaitu :
1 . Sales (Penjualan)
2. Sales Returns and allowance (Retur penjualan)
3. Net Sales (Penjualan bersih)
4. Cost of merchandise sold (Harga pokok penjualan)
Kamis, 08 Maret 2012
Contoh Jurnal khusus
1. Revenue Journal
2. Cash Receipt Journal
3. Purchases Journal
4. Cash Payment Journal
*klik link diatas
2. Cash Receipt Journal
3. Purchases Journal
4. Cash Payment Journal
*klik link diatas
Selasa, 06 Maret 2012
Jurnal Khusus
Jurnal khusus adalah jurnal yang dibuat untuk membantu
pembukuan transaksi perusahaan agar lebih spesifik atau terperinci lagi. Jadi,
setiap jurnal mempunyai bagian nya masing – masing. Jurnal yang biasa digunakan
ialah general journal atau jurnal umum. Jurnal ini biasanya dipakai oleh
perusahaan yang bergerak dibidang jasa, karena transaksi mereka tidak sebanyak
perusahaan lainnya. Lain hal nya dengan perusahaan dagang, perusahaan ini tidak
bisa menggunakan jurnal umum untuk mencatat setiap transaksi perusahaan ,
dikarenakan jumlah transaksi yang banyak dan berbeda – beda. Untuk lebih
mempermudah dalam hal pencatatan, maka digunakanlah special journal atau jurnal
khusus.
Jurnal khusus dibagi menjadi 4 :
1. Revenue journal (jurnal penjualan)
Jurnal untuk mencatat transaksi penjualan barang dagang atau lainnya secara kredit.
2. Cash Receipts journal (jurnal penerimaan kas)
Jurnal untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan penerimaan kas secara tunai.
Jurnal untuk mencatat transaksi penjualan barang dagang atau lainnya secara kredit.
2. Cash Receipts journal (jurnal penerimaan kas)
Jurnal untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan penerimaan kas secara tunai.
3. Purchases journal (jurnal pembelian)
Jurnal untuk mencatat transaksi pembelian barang dagang atau lainnya secara kredit.
Jurnal untuk mencatat transaksi pembelian barang dagang atau lainnya secara kredit.
4. Cash Payment journal (jurnal pengeluaran kas)
Jurnal untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan pengeluaran kas secara tunai.
Jurnal untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan pengeluaran kas secara tunai.
Catatan :
-Untuk adjusting entries dan
closing entries, akun dicatat di jurnal umum
Senin, 05 Maret 2012
Contoh bentuk laporan akuntansi
Sabtu, 03 Maret 2012
Jurnal Pembalik
Ialah jurnal pembalik, jurnal ini muncul di awal periode
akuntansi. Ia adalah kebalikan dari jurnal penyesuaian. Ini adalah jurnal optional,
tergantung keinginan perusahaan ingin memakai nya atau tidak. Salah satu contoh
akun yang masuk jurnal pembalik adalah wages payable (utang gaji)
Berikut adalah akun akun jurnal pembalik :
1. Beban
2. Pendapatan
Misalkan perusahaan membayar gaji kepada pegawai nya pada
bulan desember dimuka untuk 2 bulan sebesar Rp. 2000.000. pada saat tanggal 31
desember , akun tersebut disesuaikan agar sesuai dengan keadaan sebenarnya
dengan kata lain pengeluaran pada bulan itu harus diakui, maka dibuatlah jurnal
penyesuaian yaitu, Beban gaji 1000.000 (Dt) Utang gaji 1000.000 (Cr). Sisa uang
1000.000. nah, pada jurnal pembalik akun ini dibalik menjadi , utang gaji
1000.000 (Dt) beban gaji (Cr)
Gambarnya dibawah ini :
Jumat, 02 Maret 2012
Laporan Keuangan
Financial statement (Laporan Keuangan) adalah laporan yang
dibuat oleh suatu perusahaan pada saat akhir tahun yang berguna untuk
mengetahui kondisi keuangan perusahaan saat itu. Data ini dibutuhkan oleh pihak
internal dan eksternal perusahaan. Pihak internal yaitu manajemen perusahan ,
dan pihak eksternal yaitu pemerintah, LSM, investor, dll. Laporan keuangan
harus dibuat sedetail mungkin agar pihak – pihak yang membutuhkan nya dapat
mengerti laporan keuangan tersebut.
Laporan keuangan terdiri dari :
1. Income Statement ( Laporan Laba/Rugi )
Terdiri dari pendapatan dan beban.
2. Statement of Owner’s equity ( Laporan Perubahan Modal )
Laporan terhadap modal pemilik berkurang atau bertambah
3. Balance Sheet (Laporan Neraca)
Terdiri dari assets, liabilities, dan owner’s equity.
4. Statement of Cash Flows (Laporan arus kas)
Laporan arus kas selama periode akuntansi perusahaan
5. Notes of financial statement (Catatan atas Laporan
Keuangan)
Informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan keuangan
agar dapat lebih dimengerti.
Berikut adalah contoh nya :
Kamis, 01 Maret 2012
Neraca Saldo Setelah Penutup
Yaitu Neraca Saldo Setelah Penutup beisi akun akun rill ,
yaitu asset, liabilities, dan owner’s equity, karena akun nominal seperti
revenue sudah ditutup dijurnal penutup. Biasanya Neraca dibuat saat akhir tahun
periode akuntansi suatu perusahaan. Berisi : cash, utang, modal, dll.
Berikut adalah contoh nya :
Rabu, 29 Februari 2012
Kertas Kerja
Ialah suatu buku untuk menyelesaikan siklus akuntansi.
Worksheet yang biasa dipakai yaitu 10 kolom. Dengan menggunakan worksheet ini
kita langsung bisa membuat financial statement (laporan keuangan). Dan buku ini
bertujuan untuk memudahkan accounting membuat laporan keuangan.
Berikut adalah contoh worksheet :
Selasa, 28 Februari 2012
Buku Besar
Ialah buku tempat memposting akun akun yang di jurnal umum
ke buku besar. Posting ialah proses memindahkan nilai debit dan kredit dari
jurnal umum ke buku besar. Perusahaan biasanya memakai jurnal 2 kolom. Berikut
adalah contoh dari ledger :
Jurnal umum :
1. Cash 10.000 -
Pendapatan -
10.000
Senin, 27 Februari 2012
Jurnal Penutup
Pada akhir periode akuntansi ada akun akun yang harus ditutup untuk memulai periode
akuntansi yang berikutnya yaitu :
1. Pendapatan
2. Beban
3. Prive
4. Ikhtisar L/R (laba)
2. Beban
3. Prive
4. Ikhtisar L/R (laba)
Untuk menutup akun akun tersebut, akun yang digunakan yaitu ikhtisar
L/R. Dan akun akun tersebut diletakkan di posisi sebalik nya dari tempat
semula. Contoh : pendapatan . pada posisi normal akun pendapatan ada di sisi
kredit, tapi pada jurnal penutup akun pendapatan diletakkan di sisi debit.
Gambar dibawah ini :
Pendapatan (Debit)
Ikhtisar L/R (Kredit)
Jadi intinya
akun diletakkan diposisi sebalik nya.
Berikut ini
adalah posisi normal akun :
1. Pendapatan
(Kredit)
2. Beban
(Debit)
3. Prive
(Debit)
4. Ikhtisar
L/R (Kredit)
* Untuk Prive
dan ikhtisar L/R, akun ditutup menggunakan akun modal
Jurnal Penyesuaian
Tujuan dibuat nya jurnal penyesuaian yaitu untuk
menyesuaikan akun akun yang ada di neraca saldo agar sesuai dengan keadaan
sebenarnya. Dibawah ini adalah akun akun yang harus disesuaikan :
1. Beban dibayar dimuka (Prepaid expense)
2. Pendapatan diterima dimuka (Unearned revenues)
3. Pendapatan yang belum diterima (Accrued revenues)
4. Utang beban (Accrued expense)
5. Beban Penyusutan (Depreciation expense)
Penjelasan :
1. Beban dibayar dimuka
transaksi yang dilakukan perusahaan untuk membayar beban ,
untuk disesuaikan agar sesuai dengan keadaan sebenarnya. (berapa yang sudah
dipakai dan berapa yang belum dipakai).
2. Pendapatan diterima dimuka
pendapatan yang
diterima oleh perusahaan dimuka atau pendapatan yang harusnya diterima untuk
beberapa bulan kedepan tetapi diterima
semuanya saat itu juga.
3. Pendapatan yang belum diterima
Pendapatan yang harusnya diterima oleh perusahaan karena
sudah melakukan pekerjaan seperti yang diminta oleh pihak lain , tetapi belum
dibayar oleh pihak tersebut.
4. Utang beban
Uang yang sudah dibayarkan untuk membayar beban tersebut
,tetapi manfaat dari beban tersebut belum dirasakan oleh perusahaan karena
periode nya sudah berakhir.
5. Beban penyusutan
Beban yang dikenakan untuk fixed asset karena manfaatnya
telah berkurang. Contoh : Supplies, Building. Untuk penyusutan akunnya : Beban
penyusutan dan akumulasi penyusutan
Dibawah ini adalah contoh penyesuaiannya :
Beban perlengkapan (Debit)
Perlengkapan (Kredit)
Langganan:
Postingan (Atom)